June
Yogyakarta, Faperta UGM (1/4)- Dekan Faperta UGM Dr. Jamhari, S.P., M.P., beserta jajarannya secara simbolik membagikan paket sembako bagi mahasiswa Faperta UGM. Pada masa physical distancing, diharapkan pembagian paket sembako ini dapat meringankan beban para mahasiswa yang saat ini tetap bertahan di Yogyakarta. Kegiatan ini diinisiasi oleh dosen dan alumni yang bekerjasama dengan mitra. Ir. Hari Hardono, selaku Ketua Kagama Pertanian beserta jajarannya sangat mendukung kegiatan pembagian sembako kepada mahasiswa. Sebelumnya, pada 30 dan 31 Maret, Faperta UGM juga berpartisipasi untuk membagikan paket sembako di Gelanggang Mahasiswa bersama Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat.
Yogyakarta, Faperta UGM (1/4)- Dekan Faperta UGM Dr. Jamhari, S.P., M.P., beserta jajarannya secara simbolik membagikan paket sembako bagi mahasiswa Faperta UGM. Pada masa physical distancing, diharapkan pembagian paket sembako ini dapat meringankan beban para mahasiswa yang saat ini tetap bertahan di Yogyakarta. Kegiatan ini diinisiasi oleh dosen dan alumni yang bekerjasama dengan mitra. Ir. Hari Hardono, selaku Ketua Kagama Pertanian beserta jajarannya sangat mendukung kegiatan pembagian sembako kepada mahasiswa. Sebelumnya, pada 30 dan 31 Maret, Faperta UGM juga berpartisipasi untuk membagikan paket sembako di Gelanggang Mahasiswa bersama Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat.
Yogyakarta, Faperta UGM (6/3)- Prof. Tatsuo Sato beserta mahasiswanya melaksanakan workshop yang diikuti oleh mahasiswa S1 dan S2 HPT yang berminat di bidang deteksi virus. Tujuan dari workshop yang dilakukan anatara lain memiliki pengalaman di bidang dasar bioteknologi untuk pemula, tips saat penelitian, dasar-dasar amplifikasi gen, dan deteksi virus. Prof. Dr. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc., selaku Kepala Unit Internasional, Kerjasama, dan Alumni menyampaikan sambutan hangatnya bagi Prof. Sato dan mahasiswanya untuk berbagi pengalaman baik di bidang penelitian maupun studi di luar negeri.
Hanya test
Matur nuwun mas Agus atas arahannya
LEVEL OF 7P MARKETING MIX AND CONSUMERS LOYALTY
IN TRADITIONAL MARKET
Tingkat Penerapan Bauran Pemasaran 7P dan Loyalitas Konsumen
di Pasar Tradisional
Hariyani Dwi Anjani1), Irham2), Lestari Rahayu Waluyati3)
1) Master Program in Agribusiness Management, Universitas Gadjah Mada
2, 3) Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada
St. Flora No.1 Bulaksumur, Sleman, Yogyakarta 55281. Telp. (0274)555675
ABSTRACT
Traditional market as the centre of economic activities of most Indonesian society began to be displaced by the existence of modern market. Improving services is important to provide satisfaction and increase consumer loyalty in order to retain them. The purpose of this research are: 1) To know the level of marketing mix of (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, in 7P traditional market and 2) To know the level of satisfaction and loyalty of traditional market consumers. There were 180 traditional market consumers selected from 8 traditional markets in 6 districts in 5 provinces spread in Indonesia by incidental sampling method. Checklists and Likert scale questionnaires were used as tools in this study. Descriptive analysis method was used to analyze data. From the analysis results known that according to the consumers, the implementation level of marketing mix in traditional market was high with an average value 74.07%. The order of marketing mix aspect from the highest is People, Process, Physical Evidence, Price, Place, Product, and Promotion. People was the highest. This shows that friendliness, alertness, honesty of traders were still a hallmark of traditional markets. Promotion was the lowest because most merchants do not implement proper promotion. Promotion is limited to simple bonus, words of mouth, and use of HP to receive orders. The average of consumers loyalty level in traditional market was 77.61% that categorized as high. It means that consumers will continue to shop back to traditional markets and willing to recommend others to shop in traditional markets.
Chief economist FAO Maximo Torero Cullen (2020) merilis working paper pada akhir Maret 2020 sebagai peringatan dini ancaman krisis pangan global akibat penyebaran covid-19 dengan indikasi terjadinya ketimpangan supply dan demand bahan pangan. Ketersediaan dan akses terhadap bahan pangan sangat tergantung pada proses produksi, pengolahan, transportasi dan distribusi pangan. Dampak negatif penyebaran Covid-19 terkait pertanian antara lain industri input dan pengolahan pangan membatasi produksi, pembatasan distribusi barang, sebagian pelabuhan dan pergudangan tidak beroperasi.
Sejalan dengan metode mengajar yang senantiasa berkembang dari waktu ke waktu, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM mengadakan pelatihan metode mengajar Flipped Learning untuk seluruh staf pengajar (dosen). Pelatihan diselenggarakan pada hari Selasa, 12 Mei 2020 Pukul 09.00 – 11.00 WIB melalui Webex.
Narasumber untuk pelatihan ini adalah Dr. Sri Suning Kusumawardani, ST, MT. Staf Pengajar Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga merupakan Sekretaris Pusat Inovasi Kebijakan Akademik UGM.